Monday, January 12, 2015

JAMBU MADU DELI



Selain terkenal dengan buah durian yang tiada tanding, Sumatera Utara ternyata menyimpan potensi lain dari hasil perkebunannya yakni jambu madu deli. Mungkin sebagian dari Anda sudah akrab mendengar nama buah ini. Yah, buah ini merupakan buah yang sedang populer di Sumatera Utara dan merupakan produk buah unggul yang kini telah merambah ke wilayah lain di Indonesia.

Berbeda dengan buah jambu air pada umumnya, jambu madu deli memiliki ukuran yang sangat besar. Kelebihan jambu air ini yaitu memiliki rasa yang sangat manis 'semanis madu' sehingga tidak heran kalau jambu ini mendapat julukan sebagai jambu madu.

Dari berbagai informasi yang kami temui di lapangan, bahwa di daerah Langkat, Sumatera Utara, banyak orang yang sudah menanam jambu madu ini mulai di kebun dan pot-pot. Namun sering kali hasil yang didapat tidaklah maksimal dan pada akhirnya banyak kecewa. Hal inilah yang menjadi sorotan kami kali ini, untuk sedikit keluar dari pembahasan 'merawat bunga' namun tetap pada konteks berkebun sesuai dengan tema yang kami pilih, sehingga bagi Anda pemiliki tanaman jambu madu bisa segera mencari solusi agar sukses berkebun jambu madu.

Merawat Jambu Madu Deli
Dari permasalahan kegagalan berkebun jambu madu, ternyata ada sekitar 80% tanaman bibit adalah yang berasal dari kualitas yang burung dengan perawatan yang sangat minim. Sehingga pada saat jambu madu siap berbuah, banyak bunga jambu yang berguguran dan rontok setelah beberapa minggu menjadi buah muda. Untuk itu jika Anda berniat menanam jambu madu ini di rumah/kebun, sebaiknya Anda berhati-hati dalam memilih bibit agar pada saat berbuah kelak Anda tidak akan mendapatkan hasil yang mengecewakan seperti rasa jambu madu yang asam,warna tidak hijau,warna buah putih bahkan bentuk buahnya ceper.

Merawat jambu madu deli sebenarnya tidak sulit, selama Anda mau menyisihkan waktu paling tidak 2 jam setiap hari, dapat dipastikan jambu madu Anda bisa berbuah sesuai dengan harapan Anda. Selain itu media tanam jambu madu juga tidak membutuhkan ruang yang besar, dihalaman rumah sendiri pun bisa digunakan untuk berkebun jambu madu dengan teknik Tabulapot (Tanaman Buah Dalam Pot).

Berikut adalah tips sukses merawat jambu madu deli:
Untuk mendapatkan buah yang berkualitas bagus, pemilihan bibit adalah hal utama yang harus dilakukan. Anda harus benar-benar pandai memilih bibit jambu madu yang berkualitas baik. Kalau di Langkat, Sumatera Utara, bibit jambu madu kualitas bagus bisa dengan mudah Anda temui, jadi kami sarankan Anda mendatangkan bibit jambu madu dari sana.
Menanam jambu madu dapat dilakukan dengan teknik tabulapot, dan ini merupakan cara terbaik yang dilakukan oleh pekebun jambu madu di Lankat. Kelebihan dari teknik ini adalah Anda tidak memerlukan lahan yang luas (cukup dipekarangan rumah), pohon yang dihasilkan lebih pendek, lebih mudah dalam perawatan hariannya serta lebih memudahkan pada saat pemanenan.
Setiap pohon jambu madu yang ditanam, diberi jarak sekitar 2,5 - 3,0 meter, agar pertumbuhan pohon tidak saling mengganggu.
Lakukan penyiraman pohon pada pagi dan sore hari, namun bila cuaca sangat panas maka intensitas penyiraman bisa ditambah menjadi 3-4 kali setiap hari. Penyiraman dapat menggunakan teknik manual atau melalui irigasi tetes atau dengan kran otomatis.
Pemupukan dapat dilakukan 1 kali seminggu dengan campuran pupuk NPK dan pupuk kandang namun jangan sampai terkena batang pangkal. Namun apabila sedang berbuah maka intensitas pemberian pupuk dapat ditambah menjadi 2x seminggu.
Untuk mendapatkan buah yang punya kualitas bagus, penanganan terhadap hama juga perlu dilakukan, salah satu cara yang paling ampuh adalah dengan memasang kelambu untuk menghindari serangga perusak, seperti burung dan sebagainya. Selain itu bisa juga dengan cara membungkus buah jambu madu dengan plastik yang sebelumnya telah dilapisi dengan koran, untuk mencegah ulat dan serangga perusak buah lainnya.
Perlu diketahui bahwa sebenarnya buah jambu air itu tidak kenal musim. Buah jambu air bisa berbuah sepanjang tahun selama mendapatkan perawatan yang tepat. Jumlah yang bisa diperoleh setiap kali panen bisa mencapai 10 kg - 15 kg setiap pohon dengan rentang waktu 1,5 – 2 tahun sejak di tanam. Namun jika Anda memperoleh bibit jambu madu dari hasil cangkok atau stek, bisa jadi panen pertama Anda lebih cepat. Ciri buah jambu madu yang sudah dapat di panen adalah yang benar- benar masak di pohon, yaitu berwarna kehijauan yang pekat dan sedikit ada warna kemerahan pada salah satu sisinya.

Dari segi bisnis, menanam jambu madu memang sangat menguntungkan. Ini telah terbukti dari tingginya minat pasar akan buah jambu yang memiliki rasa super manis ini. Harga perkilo jambu madu hijau dengan rata-rata 5-7 buah di bandrol cukup mahal yaitu berkisar Rp 30.000 - Rp 60.000 tergantung kualitasnya. Bahkan harganya bisa meningkat tajam saat masuk ke pasar-pasar modern seperti Swalayan atau Supermarket. Namun bila dilihat dari segi ekonomisnya, pangsa pasar untuk jambu madu deli ini masih sangat besar. Bahkan untuk permintaan dalam kota saja masih jauh dari kata cukup, sehingga ini adalah peluang besar yang harus dimanfaatkan.





No comments:

Post a Comment